Kisah Ibu Muliani Hidup di Tengah Kebun di Gubuk Reyot Tak Layak Huni
BARRU - Muliani (44) tahun warga miskin di lingkungan matappawalie, Kecamatan pujananting, Kabupaten Barru, Lingkungan pange, menghabiskan masa bersama 3 Seorang anaknya di Rumah yang sudah reyot tak layak huni.
Rumah gubuk berukuran 2x2 meter itu terbuat dari dinding bambu dan atap seng. Kondisi sebagian atap dan dinding telah rusak parah Dan Bolong rusak sebagian rumahnya sudah Runtuh dan terbuka. Akibatnya saat musim hujan, ibu Muliani terpaksa tidur dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan.
“Kalau hujan basah, karena atap dan dinding sudah banyak bocor, mau saya perbaiki tidak ada biaya. Saya berharap ada bantuan untuk memperbaiki rumah, karena kalau hujan basah, ” harapnya.
Sementara itu, adek ibu Muliani Saat di temui di rumah kediaman orang tua nya mengaku, memang kaka saya tidak menerima bantuan.
Harapan ibu muliani, Juga kami berharap ada perhatian pemerintah untuk perbaikan rumah nantinya sekiranya ada program ucap ibu muliani.
Baca juga:
Mobil Sedan Terjebak Banjir di Tanete Rilau
|
Tim Rek